Kata Bijak pertama(Gambar 1)

"Barang siapa ditanya tentang suatu ilmu kemudian ia menyembunyikannya, maka di hari kiamat ia akan di kekang dengan kekang dari api" (HR. Ibnu Majah.

Kata Bijak kedua(Gambar 2)

inti belajar matematika adalah untuk memudahkan dalam berfikir dalam setiap pelajaran dan pekerjaan, karena kita diajari untuk menyelesaikan setiap latihan.

Kata Bijak Ketiga (Gambar 3)

Jika engkau tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka engkau harus menanggung pahitnya kebodohan.(Pythagoras)

Kata Bijak keempat (Gambar 4)

Untuk mempelajari matematika berlatihlah seperti layaknya bayi, tengkurap, merangkak, berdiri, berjalan dan berlari, setelah dewasa dia tidak akan pernah lupa apa yang pernah dilakukannya (Kang Boed)

Kata Bijak kelima (Gambar 5)

Dalam setiap keindahan, selalu ada mata yang memandang. Dalam setiap kebenaran, selalu ada telinga yang mendengar. Dalam setiap kasih, selalu ada hati yang menerima (Ivan Panin).

Tampilkan postingan dengan label Materi Kuliah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Kuliah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Juni 2014

Metode Galerkin

Dalam matematika, khususnya bidang analisis numerik, metode galerkin merupakan metode yang digunakan untuk mengubah masalah operator kontinu (seperti persamaan differensial) ke masalah diskret. Dalam prinsipnya, metode ini mirip penerapannya dengan metode variasi ke ruang fungsi dengan mengubah parsamaannya ke formulasi lemah. Yang secara khusus menerapkan beberapa batasan pada ruang fungsi untuk menggolongkan ruang pada suatu himpunan terbatas dari basis fungsi. Seringkali pada penggunaannya, metode Galerkin menyajikan juga metode approksimasi yang biasa digunakan pada umumnya, seperti metode Petrov-Galerkin atau metode Ritz-Galerkin.
Pendekatan berharga oleh matematikawan Rusia Boris Galerkin. Sejak keindahan metode Galerikin terungkap dalam cara yang sangat abstrak dari studi mereka, maka pertama kali kita akan memberikan abstrak turunannya. Pada akhirnya, kita akan memberikan contoh untuk penggunaannya.
Contoh-contoh metode Galerkin adalah:
  1. Metode elemen berhingga
  2. Metode elemen pembatas untuk menyelesaikan persamaan integral
  3. Metode sub ruang Kyrlov
     Misalkan kita memasukkan metode Galerkin pada sebuah masalah abstrak yang merupakan suatu formulasi lemah pada ruang Hilbert yaitu V, jika diketahui   sehingga untuk setiap   maka


adalah benar. Sekarang   adalah bentuk bilinear (penjelasan yang eksak atas  akan ditentukan selanjutnya) dan f adalah operator linear pembatas pada V.
Pilih sub ruang   dengan dimensi yang lebih kecil (sebenarnya, kita akan mengasumsikan bahwa indeks n menujukkan dimensinya) dan memecahkan masalah yang perhitungkan. Jika diketahui   dan untuk setiap  maka :
Kita akan menyebut persamaan ini sebagai persamaan Galerkin. Dengan catatan bahwa persamaan ini tidak dapat diubah dan hanya ruangnya yang dapat diubah.
Hal ini merupakan sifat mendasar yang membuat analisis matematika dari metode Galerkin sangat jelas. Karena  , kita dapat menggunakan   sebagai vector dalam persamaan awal. Substitusi persamaan yang kedua, kita dapati ortogonalitas Galerkin untuk galat
Sekarang,   adalah galat antara solusi masalah awal u dan persamaan Galerkin   secara berturut-turut.
Karena tujuan dari metode Galerkin adalah membentuk sistem persamaan linear, maka kita membangun bentuk matriksnya, sehingga dapat digunakan untuk menghitung solusi dengan program computer. Misal   basis untuk  Maka hal ini cukup untuk menguji coba persamaan Galerkin, sebagai contoh: Diketahui   sehingga
Kita akan mengembangkan  menjadi basis seperti ini,  dan memasukkannya kedalam persamaan di atas, sehingga diperoleh 
untuk i = 1, . . . , n.
Dalam persamaan sebelumnya, sebenarnya merupakan sistem persamaan linear   dimana.




Dalam  kaitannya dengan definisi dari matriks entry, matriks dari persamaan Galerkin adalah simetrik jika dan hanya jika bentuk bilinear  adalah simetrik.
Analisis dari Metode Galerkin
Sekarang, kita akan membatasi diri kita pada bentuk bilinear simetrik, yaitu
 




Karena ini bukan benar-benar sebuah batas dari metode Galerkin, aplikasi dari teori standar ini menjadi sangat mudah. Selanjutnya, metode Petrov-Galerkin dibutuhkan dalam kasus non-simetrik. Analisis dari metode ini dihasilkan dalam dua langkah. Yang pertama, kita akan menunjukkan bahwa persamaan Galerkin adalah well-posed problem menurut Hadamard dan oleh karena itu kita mengakui persamaan ini sebagai solusi yang tunggal. Pada langkah kedua, kita mempelajari pendekatan sifat dari solusi Galerkin .
Analisi ini kebanyakan akan mengacu pada dua sifat dari bentuk bilinear, yakni:



  • Pembatasan: untuk setiap   adalah benar bahwa untuk                   konstanta C > 0.
  • Eliptisitas: untuk setiap setiap   




Menurut teorema Lax-Milgram, ada dua kondisi implikatif well-posedness dari masalah awal dalam formulasi lemah. Semua kaidah dalam bagian berikut ini akan dinormalisasikan untuk pertidaksamaan benar di atas (kaidah ini sering disebut juga kaidah energy). 
Karena   pembatasan dan eliptisitas dari bentuk bilinear berlaku bagi   . Oleh karena itu, Well-posedness dari metode Galerkin sebenarnya diturunkan dari Well-posedness dari masalah awal.
Galat  antara solusi awal dan solusi Galerkin mengenal estimasi sbb:

Ini artinya, bahwa sesuai dengan konstanta  solusi Galerkin   adalah mendekati solusi awal u sebagai vector lainnya dalam Faktanya, hal ini cukup untuk mempelajari pendekatan dengan ruang   , dengan sepenuhnya melupakan tentang persamaan yang ssedang diselesaikan.
Bukti



Karena buktinya sangat sederhana dan prinsip dasar dibalik semua metode Galerkin yaitu eliptisitas dan pembatasan pada bentuk bilinear(pertidaksamaan) dan ortogonalitas Galerkin, kita punya   sehingga :
Bagi dengan   dan ambil semua kemungkinan hasil akhir infimum lemma .

Senin, 02 Juni 2014

Metode Adams Moulton Bashforth

        Metode prediktor-korektor Adams merupakan metode multistep yang terdiri dari metode Adams-Bashfort sebagai prediktor dan metode Adams Moulton sebagai korektor. Melalui analisis kestabilan didapat bahwa Adam Bashfort dan metode Adams Moulton keduanya sangat stabil daripada metode pediktor korektor Milne Simpson yang keduanya mempunyai kestabilan yang lemah. Dengan menggunakan pengendalian ukuran langkah diperoleh kestabilan metode prediktor-korektor Adams yang ditunjukkan melalui penerapan pada permasalahan nilai awal yang menghasilkan harga pendekatan yang kesalahan pemotongannya sangat kecil. Penggunaan metode multistep prediktor-korektor Adams pada penyelesaian persamaan diferensial biasa orde pertama secara numerik memberikan hasil yang lebih stabil dibandingkan dengan penggunaan metode prediktor korektor Milne-Simpson.

Minggu, 04 Mei 2014

Resume Evaluasi Pembelajaran

BAB I
EVALUASI PEMBELAJARAN

1.1.       Pengertian

Evaluasi adalah kegiatan terencana yang dilakukan untuk malakukan suatu object berdasarkan instrumen pembelajaran untuk menarik suatu kesimpulan.
Sesuai dengan prinsip belajar yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses terjadinya perubahan  tingkah laku dalam diri siswa, dengan sendirinya evaluasi dapat dijadikan alat untuk mengetahui perubahan tersebut. Ini berarti bahwa dalam proses belajar mengajar harus ada kriteria tertentu yang dapat dijadikan patokan untuk pelaksanaan evaluasi.

Kamis, 01 Mei 2014

METODOLOGI PENELITIAN



METODOLOGI PENELITIAN

 
Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistimatis dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah dengan prosedur maupun aturan yang berlaku (Zainal A Hasibuan, 2007).
Penelitian itu sendiri terjadi karena adanya dorongan rasa ingin tahu mengenai sesuatu hal yang sedang terjadi dilingkungan sekitar. Seseorang melakukan penelitian untuk mencari jawaban dari permasalahan yang sedang terjadi.
Penelitian terdiri atas beberapa tahapan yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Dimana tahapan-tahapan itu pada umumnya terdiri dari (Zainal A Hasibuan, 2007):
1.      Identifikasi masalah
2.      Perumusan masalah
3.      Penelusuran pustaka
4.      Rancangan penelitian
5.      Pengumpulan data
6.      Pengolahan data
7.      Penyimpulan hasil

Senin, 10 Juni 2013

ASAL USUL ALJABAR


Aljabar telah berkembang sejak zaman Mesir kuno lebih dari 3500 tahun yang lalu. Orang-orang Mesir menulis permasalahan-permasalah dalam kata-kata menggunakan kata “Heap” untuk mewakili bilangan apa saja yang tidak diketahui.
Sekitar tahun 300 SM, Eudid (sarjana Yunani) menulis buku dengan jud
ul “ELEMENTS” yang mencantumkan beberapa rumus aljabar yang benar untuk semua bilangan yang ia kembangkan dengan mempelajari bentuk-bentuk geometris.